Foto bersama Lurah Pakintelan Bapak Sapto Laksono S.E., M.A.P dan staf kelurahan,  Semarang. Foto: dokumentasi KKN T kelompok 4 Unwahas

Semarang, 9 Juli 2025 – Sebuah inisiatif berarti telah sukses dilaksanakan di Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik XXXIV Universitas Wahid Hasyim Semarang. Sebanyak 14 mahasiswa dari berbagai program studi berkolaborasi untuk meningkatkan kesadaran administrasi kependudukan digital melalui program "WASESA: Warga Semarang Sadar Adminduk". Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan penuh, dari tanggal 2 hingga 30 Juni 2025.

Program KKN ini berfokus pada sosialisasi dan pendampingan penggunaan dua aplikasi penting dari Pemerintah Kota Semarang: Aplikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) dan Aplikasi Si D'nok (Sistem Informasi Administrasi dan Dokumen Kependudukan). Observasi awal tim KKN menunjukkan bahwa mayoritas warga Kelurahan Pakintelan masih cenderung mengurus dokumen kependudukan secara manual, datang langsung ke kantor kelurahan atau kecamatan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya informasi mengenai layanan digital serta keterbatasan kemampuan masyarakat dalam menggunakan teknologi.

Menanggapi permasalahan tersebut, tim KKN Tematik Unwahas secara proaktif mendatangi langsung masyarakat di seluruh RW 1 hingga RW 6 di Kelurahan Pakintelan. Sosialisasi dilakukan melalui berbagai forum, termasuk pertemuan kelompok di balai kelurahan, sosialisasi tingkat RW/RT, hingga pendekatan personal. Para mahasiswa dengan sabar membimbing warga mulai dari pengunduhan, instalasi, aktivasi, hingga simulasi penggunaan aplikasi IKD dan Si D'nok.

Selain sosialisasi langsung, tim KKN juga menyediakan layanan piket harian di Kantor Kelurahan Pakintelan. Jadwal piket ini memungkinkan mahasiswa untuk memberikan bantuan teknis dan konsultasi lanjutan kepada warga yang datang ke kantor kelurahan di luar jadwal sosialisasi. Pendekatan ini memastikan bahwa program WASESA dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat dan memberikan dampak nyata dalam meningkatkan literasi digital.

Muhammad Mas'ud, Ketua Tim KKN Tematik ini, menyatakan bahwa meskipun terdapat tantangan, terutama pada warga lanjut usia yang kesulitan beradaptasi dengan teknologi, tim KKN berupaya mengatasinya dengan membuat panduan sederhana dalam bentuk brosur. "Kami berharap setiap warga dapat memahami penggunaan aplikasi IKD dan Si D'nok, sehingga pengurusan dokumen menjadi lebih mudah dan tidak perlu lagi datang ke kantor Disdukcapil," ujarnya.

Program KKN ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dari Universitas Wahid Hasyim Semarang dan diharapkan dapat membantu warga Kelurahan Pakintelan lebih melek teknologi serta beradaptasi dengan sistem administrasi kependudukan berbasis digital yang terus dikembangkan oleh pemerintah.